Thursday, July 12, 2018

Keuntungan-Keuntungan dari Asuransi Syariah


Industri keuangan syariah mulai hadir di Indonesia semenjak periode tahun 1990. Dan sekarang setelah hampir 30 tahun lamanya melayani keperluan masyarakat, sudah sejauh apa masyarakat mengenal manfaat produk syariah tersebut? Apakah sebatas pantas syariat dan berkaitan halal-haram saja? Cocok itu yang perlu kita lakukan evaluasi dikala ini.

Salah satu produk keuangan jangka panjang yakni asuransi juga makin banyak yang melayani skema transaksi syariah. Produk ini, selain pantas syariat agama Islam, juga menawarkan banyak profit lain yang akan dikasih kepada tiap nasabahnya. Secara awam, “core bisnisnya” tetaplah sama yakni proteksi risiko, melainkan prinsip dalam menjalankan bisnis ini yang berbeda dengan konvesional.


Praktek syariah mengedepankan asas saling menolong antar sesama nasabah asuransi dan bukan di tanggung sepenuhnya oleh perusahaan asuransi seperti layaknya produk konvensional. Tanda dengan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) no: 21/DSN-MUI/X/2001, tentang: Lazim Kenapa Asuransi Syariah, asuransi syariah diistilahkan sebagai usaha saling melindungi dan bantu-menolong diantara sejumlah orang atau pihak via investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu via akad (perikatan) yang pantas syariah.

Di dalam praktik asuransi syariah, pembagian profit dirasakan lebih adil sebab  tak akan ada pihak yang menerima untung dengan jumlah yang lebih besar dibanding pihak lainnya. Kalau demikian? Kalau di dalam asuransi konvensional menggunakan kontrak jual beli atau awam disebut tabaduli, asuransi syariah menggunakan kontrak takafuli atau bantu menolong antara nasabah satu dengan nasabah yang lain dikala dalam kesusahan. Jadi di asuransi syariah ada risk sharing.

Kalau pada asuransi konvensional yang menggunakan akad tabaduli, terjadi jual beli atas risiko yang dipertanggungkan antara nasabah dengan perusahaan asuransi. Dengan kata lain terjadi transfer risiko (risk transferring) dari nasabah ke perusahaan asuransi.

Pada posisi ini perusahaan asuransi menjadi terbebani sehingga berupaya mencari cara supaya semua risiko bisa ditanggung dengan memasukkan faktor risiko ke dalam paket asuransi. Mempunyai pada asuransi syariah risiko jadi tanggung jawab bersama dengan prinsip saling menolong sehingga lebih adil.

1. Syariah Bantu Konsep Menolong Menggunakan

Prinsip bantu menolong dalam asuransi syariah menggunakan konsep sumbangan, sehingga dikala Anda membeli asuransi berbasis syariah, sama artinya dengan Anda berdonasi sebagian dana untuk menolong nasabah lain yang sedang terkena petaka. Dengan konsep seperti ini tak ada dana yang hilang selama kita berinvestasi. Pada periode tertentu, semua profit yang didapat, akan dibagi secara rata kepada kedua belah pihak sehingga sama-sama merasa nyaman dana aman.

2. Tak Konsep Risk Transfer, Bukan Risk Sharing, Ini Lebih Adil dan Menguntungkan

Asuransi awam syariah menggunakan konsep risk sharing, meski di konvensional menggunakan risk transfer sehingga perusahaan asuransi sebagai operator asuransi itu tak akan mengalami kerugian, sebab risiko bukan berada di perusahaan. Manfaat bagi nasabah yakni ada kumpulan dana tabarru-nya (seperti premi jika di asuransi konvesnional) yang menguntungkan, yang bisa diambil manfaatnya, jika dibandingi dengan di asuransi awam konvensional. Cocok ini yang membuat asuransi awam syariah terasa lebih adil.

3. Kenapa Seumpama Istilah Dana Hangus sebab Konsepnya yakni Titipan (Wadiah)

Dalam asuransi konvensional kita mengenal istilah uang hangus jika tak membayar premi pantas dengan syarat minimal waktu yang di sepakati di permulaan. Cocok ini tak terjadi pada asuransi syariah sebab nasabah asuransi syariah bisa menerima uangnya kembali meski belum datang jatuh tempo.

Asuransi syariah menggunakan konsep wadiah (titipan), dimana dana akan dikembalikan dari rekening peserta yang sudah dipisahkan dari rekening tabarru’. Pembebanan tarif operasional sendiri ditanggung pemegang polis asuransi, dan inipun terbatas hanya pada kisaran 30% dari premi, yang membuat penyusunan poin tunai kencang terbentuk di tahun pertama dengan memiliki poin 70% dari premi. Pada asuransi konvensional sendiri, tarif ini sepenuhnya ditanggung pemegang polis.

Cocok ini juga memberikan potensi profit lain yang memungkinkan peserta asuransi awam syariah menerima kembali sebagian premi jika ternyata hingga dikala jatuh tempo belum ada klaim.

4. Lebih Transparan, Kalau Semua?

Pengelolaan dana di asuransi awam syariah menggunakan konsep pembagian yang jelas di permulaan, misalnya saja porsi untuk pengelola berapa, meski porsi untuk risiko dibagi pemegang polis berapa. Pun, presentase untuk tabarru 70 %, meski ujroh 30 %. Cocok ini yang membedakan dengan di konvensional, dimana 100% perusahaan yang memiliki, dengan alokasi kebijakan pantas perusahaan masing-masing, meski tujuannya sama supaya masyarakat terjamin dan terlindungi.

5. Kenapa Ada Riba atau Larangan Lainnya

Dalam transaksi keuangan syariah, ada sebagian larangan yang tak boleh dilakukan seperti riba, gharar (ketidakjelasan dana) dan maisir (judi). Kalau Anda mengambil produk perusahaan asuransi syariah karenanya dana akan dikelola dengan pengerjaan yang pantas dengan persetujuan dari permulaan yang terhindari dari transaksi terlarang di atas.

Untuk alokasi investasi, misalnya saja akad yang dipakai yakni mudharabah, yakni akad kerja sama dimana peserta menyediakan 100% modal, dan dikelola oleh perusahaan asuransi, dengan menentukan kontrak bagi hasil.

Bagaimana jika terjadi klaim, dananya diambilkan darimana? Kalau nasabah asuransi syariah mengajukan klaim, dana klaim berasal dari rekening tabarru’ (kebajikan) semua peserta. Berbeda dengan klaim asuransi konvensional yang berasal dari perusahaan asuransinya.

6. Diawasi Dewan Pengawas Syariah untuk Menjamin Transaksi pantas Prinsip Syariah

 industri keuangan syariah, termasuk asuransi akan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).   tiap produk yang dikeluarkanpun juga patut mendapatkan persetujuan secara khusus dahulu dari DPS ini untuk memberikan jaminan keyakinan bagi Anda dan nasabah lainnya dalam memilih asuransi. Jadi masyarakat tak perlu lagi berpolemik mengenai halal-haram produk syariah sebab sudah di awasi oleh ahlinya.

No comments:

Post a Comment

Cara Sukses Mendidik Anak Agar Memiliki Masa Depan Cerah

Tujuan tiap-tiap orang tua adalah berharap supaya si kecil-si kecilnya kelak menjadi orang yang berhasil. Atas dasar itu, orang tua akan...